Selasa, 12 Januari 2016

METODOLOGI PENYUSUNAN KITAB AL DU‘AFA’ WA AL MATRUKIN, KARYA IMAM AN-NASA'I

Tidak ada komentar:
A.  Latar Belakang
Hadis Nabi sebagai sumber kedua ajaran Islam bukan hanya menyangkut persoalan hukum saja melainkan keseluruhan aspek kehidupan manusia, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Selain sebagai sumber hukum, hadis Nabi juga merupakan sumber kerahmatan, sumber keteladanan, dan/atau sumber ilmu pengetahuan.[1]Hadis Nabi yang telah diterima oleh para sahabat, ada yang dihafal dan ada yang dicatat. Para sahabat banyak menghafalkan hadis, baik secara sendiri-sendiri maupun berkelompok.[2]
Hadis Nabi dapat terjaga dan sampai pada manusia hingga saat ini disebabkan karena adanya para sahabat, tabi‘in, tabi‘ tabi‘in dan generasi selanjutnya yang berusaha menjaga hadis tersebut dalam bentuk tulisan sebagai bukti penjagaan yang nyata selain menghafalkannya. Hingga muncullah kitab-kitab yang memaparkan hadis-hadis Nabi, kemudian muncul pula kitab yang memaparkan tentang penyampai hadis tersebut. Demikianlah, munculnya berbagai macam kitab yang berkaitan dengan Hadis Nabi tidak dapat dipugkiri dan patut disyukuri.
Al-Nasa>‘i> selain menyusun karya yang memaparkan hadis, ia juga menyusun karya yang memaparkan perihal penyampain hadis yang dikenal dengan rawi[3]. Karya beliau yang masyhur tentang rawi adalah Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n, yang merupakan karya yang baik untuk digunakan sebagai referensi dalam meneliti rawi terkhusus mereka yang termasuk dalam golongan daif dan tertinggal hadisnya.
B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti dapat merumuskan beberapa masalah yaitu:
1.      Bagaimana biografi pengarang kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n?
2.      Bagaimana gambaran umum kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n?
3.      Bagaimana metode penulisan kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n?


















BAB II
PEMBAHASAN
A.  Biografi Al-Nasa>’i>
1.      Nama dan Nasab
Beliau bernama lengkap Abu> ‘Abd al Rah}man Ah}mad bin ‘Ali> bin Syu‘aib bin Suna>n bin Bah}ri al Nasa>’i>,[4] tetapi ia lebih dikenal dengan nama al-Nasa>’i>. Beliau lahir di Nasa>’ sebuah kota di Khura>san pada tahun 215 H.[5] Beliau tinggal di Mas}ra, dan di sanalah beliau menyusun kitabnya yang dikenal dengan Sunan al-Nasa>’i>.[6] Muh}ammad bin Ish}aq al As}baha>ni> mengatakan bahwa al Nasa>’i> meninggalkan Mas}ra di akhir umurnya. Penyematan nama al-Nasa>’i> karena beliau lahir di Nasa’ yang disebut juga dengan Nasawi.[7]Disebutkan dalam Mu’jam al Buldan bahwa tersebut dinamakan Nasa’ bermula dari kisah perjalanan kaum muslimin dalam menyebarkan agama islam.[8]Beliau adalah seorang h}a>fiz\, imam hadis.[9]Semasa hidupnya, al-Nasa>’i> berpuasa satu hari dan berbuka satu hari. Serupa dengan puasa Nabi Da>wud. Al-Nasa>’i> memiliki 4 orang istri.[10]Al-Nasa>’i> wafat di Palestina pada hari senin tanggal 13 bulan safar pada tahun 303 H pada usia 88 tahun.[11]
2.      Riwayat pendidikan Al-Nasa>’i>
Ia banyak melakukan perjalanan ke Naisabu>r, Irak, Syam, Mesir, Hijaz dan Jazirah. Pada tahun 230 H awal perjalanannya dalam menuntut ilmu. Ia belajar pada Qutai>bah bin Sa‘i>d, Ish}a>q bin Ra>hwi>hi, Hisya>m bin ‘Amma>r, ‘I>sa bin H{amma>d, H{a>san bin Mans}u>r al Salami> al Nai>sa>bu>ri>, ‘Amru> bin Zura>rah, Muh}ammad bin al Nas}ri al Maru>zi>, Abi> Kurai>b, Muh}ammad bin Ra>fi‘, ‘Ali> bin H{ajar, Abi> Yazi>d al Jurumi>.[12]Adapun murid-muridnya adalah, Abu> Basyi>r al Dau>la>bi>, Abu> Husai>n al Nai>sabu>ri>, H{amzah bin Muh}ammad al Kana>ni>, Abu> Bakr Ah}mad bin al Sunni>, Muh}ammad bin ‘Abd Allah.[13] Dan Abu> Ish}aq Ibra>him bin Muh}ammad bin S}alih bin Sunan al-Quraisyi al-Damsyaqi>.[14]Al Nasa>’i> menuntut ilmu di Qutai>bah pada saat ia berusia 15 tahun, dan ia belajar di sana selama 21 tahun. Itulah awal beliau melakukan perjalanan dalam menuntut ilmu.[15]



3.      Karya-karya Al-Nasa>’i>
Al-Nasa>’i> memiliki karya tulisan yang banyak. Sebagaimana yang dikatakan Ibn al As\i>r dalam kitab Ja>mi‘ al Us}u>l bahwa Al-Nasa>’i> memiliki karya tulis yang banyak, baik di bidang hadis maupun bidang lainnya.[16]
Adapun karya-karya Al-Nasa>’i> adalah sebagai berikut:
a.     تفسير القران
b.     سنن الكبرى
c.      الجمعة
d.     خصائص علي
e.      عمل اليوم و الليلة
f.       فضائل القران
g.     مناسك الحج
h.     جزء من حديث عن النبي صلي الله عليه وسلم
i.       إملائاته الحديثية
j.       تسمية فقهاء الأمصار من أصحاب رسول الله صلي الله عليه وسلم و من بعده من أهل المدينة
k.     تسمية من لم يرو عنه غير رجل واحد
l.       التمييز
m.  الجرح و التعديل
n.        شيوخ الزهري
o.        الضعفاء و المتروكين
p.        الطبقات
q.        الكني
r.          المجتبي
s.         مسند علي بن أبي طالب
t.          مسند إبن جريج
u.        مسند حديث الزهري بعلل و الكلام عليه
v.        مسند حديث سفيان بن سعيد الثوري
w.      مسند حديث شعبة
x.        مسند حديث الفضيل بن عياد وداود الطاءي, و مفضل بن مهلهل الضبي
y.        مسند حديث مالك بن أنس
z.         مسند حديث يحي بن سعيد القطان
aa.    مسند منصور بن زاذان الواسطي
bb.   معجم شيوخه
cc.     معرفة الإخوة و الأخوات
dd.   من حدث عنه ابن ابي عروبة ولم يسمع عنه[17]

4.      Penilaian ulama’ terhadap Al-Nasa>’i>
Para Imam H}adi>s| mengatakan ia s\i>qah.[18]Adapun para ulama kritikus h}adi>s| memberi penilaian terhadap Imam Nasa>’>i> sebagai berikut: Abu> Sa'id bin Yunus menyebutkan bahwa al-Nasa>'i> adalah ima>m yang حافظ dan ثبت, Abu> 'Ali al-Naisabu>ry menilai bahwa al-Nasa>'i> adalah salah seorang di antara imam bagi umat muslim dan seorang Ima>m H}adi>s|, Al-Daruqut}ni> menilai bahwa al-Nasa>'i> adalah seorang guru yang paling faqih di Mesir pada masanya dan paling mengetahui h}adi>s\-h}adi>s\ dengan semua periwayatnya, al-Asqala>ni> menyebutkan bahwa dia seorang hafiz dan penulis kitab sunan.[19]
B.   Gambaran kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n
1.       Judul Kitab
Kitab yang penulis teliti berjudul Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n karya Al Nasa>’i> yang ditah}qi>q oleh Markaz al Khudama>t wa al Ibh}a>s\ al S|aqafiyyah yang dipimpim oleh Kama>l Yu>suf al H{u>t. Diterbitkan pertama kali di Libanon-Beirut, pada tahun 1405 H/1985 M oleh Muassasah al Kutu>b al S|aqa>fiyyah.[20]
Peneliti tidak menemukan alasan Al Nasa>’i> dalam memberi nama pada kitab ini. Namun peneliti dapat memberikan penjelasan berdasarkan penelitian sendiri setelah melihat kandungan dari kitab ini. Dengan judul kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n, maka penulis menilai bahwa alasan pemberian nama tersebut  karena kitab ini membahas tentang perawi-perawi yang dinilai lemah (Du‘afa>’)[21] dan perawi-perawi yang ditinggalkan hadisnya (Matru>ki>n)[22].
2.      Karakteristik Kitab
Kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n yang menjadi objek kajian dalam makalah ini secara fisik dapat digambarkan sebagai berikut:   
a.       Kitab ini terdiri dari 1 jilid dengan jumlah halaman 308 sudah termasuk isi yang merupakan tambahan-tambahan dari pen-Tah}qi>q.
b.      Kitab ini mencakup beberapa pembahasan, yaitu:
1)      Tambahan dari pen-Tah}qi>q, diantaranya:
a)      Terdapat beberapa pembahasan pada awal kitab, antara lain:
(1)   Muqaddimah pen-Tah}qi>q yang terdapat pada halaman 5.
(2)   Penulisan 4 pasal sebelum isi yang terangkum dari halaman 7 hingga halaman 36.
(3)   Biodata pengarang yang tercantum pada pasal pertama.
(4)   Penjelasan tentang ilmu jarh} wa al ta‘di>l, t}abaqa>h al ruwa>h, Yang terdapat pada pasal kedua.
(5)   Dicantumkannya kitab-kitab yang serupa dengan kitab ini, yang terdapat pada pasal ketiga.
(6)   Penjelasan tentang manhaj pen-Tah}qi>q yang terdapat pada pasal keempat.
(7)   Penjelasan tentang kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n.
(8)   Dicantumkannya manuskrip dari kitab asli pengarang.
b)      Keterangan-keterangan dari muh}aqqiq terhadap rawi yang terdapat dalam kitab tersebut serta kelengkapan kitab-kitab yang membahas tentang rawi tersebut pada bagian bawah kertas yang diantarai dengan garis horizontal.
c)      Keterangan berupa jarh} rawi yang terdapat pada bagian bawah kertas serta di antara jarh} yang diberikan Al Nasa>’i> dengan penjelasan berupa footnote.
d)      Beberapa nama dari golongan yang dianggap lemah dan ditinggalkan hadisnya.
e)      Keterangan berupa footnote tentang nama-nama yang ditambahkan oleh pen-Tah}qi>q.
f)       Keterangan yang terdapat pada akhir nama rawi yang menggunakan kuniyah bahwa itu adalah bagian akhir dari kitab asli Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n, sebagaimana kalimat berikut:
"آخر كتاب الضعفاء و المتروكين من رواية الحسن بن رشيق العسكري عن النسائى"
g)      Dicantumkannya daftar pustaka.
h)      Dicantumkannya daftar isi.
2)      Sedangkan pembahasan aslinya memuat beberapa hal, yaitu:
a)      Muqaddimah penulis kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n.
b)      Nama-nama rawi yang termasuk dalam golongan D{u‘afa>’ dan Matru>ki>n disertai dengan jarh}.
c)      Jumlah rawi yang terdapat dalam kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n sebanyak 728, sudah termasuk rawi yang menggunakan kuniyah.
C.   Metodologi Penulisan Kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n
1.      Cara penyusunan kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n
a.       Perhatikan tabel berikut:
الباب
الاسم
الصفحة
عدد
ألألف
إبراهيم
39-44
19
أبان
44-45
3
أبي
45
1
أيوب
46-47
7
إسماعيل
48-52
15
إسحا ق
52-54
7
أسامة
54-55
2
أسد
55
1
أسيد
55
1
أشعث
55-56
4
أوس
57
1
أزور
57
1
أغلب
57
1
الأحوص
57
1
أصبغ
58
2
أصرم
58-59
2
أحمد
59-60
5
الباء
باذام
61
1
بريد
61
1
براء
61-62
2
بشر
62
2
بشير
63
2
بشار
63
1
بكير
63
1
بحر
64
1
بكر
64-66
5
بريدة
66
1
بزيع
66
1
التاء
تليد
67
1
تمام
67
1
الثاء
ثابت
69
3
ثوير
69
1
الجيم
جلد
71
1
جابر
71
2
جارود
72
1
جبارة
72
1
جرير
72
1
جراح
73
1
جويبر
73
1
جميع
73
1
جميل
73
1
جسر
74
1
جعفر
74
3
جارية
75
1
جسر
75
1
الحاء
حارثة
77
1
حارث
77-79
6
حريث
79
1
حديج
79
1
الحكم
79-81
6
حكيم
81
2
حصين
82
2
حفص
82
3
حماد
83-84
4
حمزة
84
1
حمران
84
1
حميد
84-85
3
حسام
85
1
حسين
85-86
4
حسن
87-89
8
حشرج
89
1
حسان
89
1
حبيب
90
3
حيي
90
1
حبان
91
1
حنظلة
91
1
حامد
91
1
حنش
91
1
حبة
92
1
حجاج
92-93
4
الخاء
خالد
95-97
8
خارجة
97
1
خليد
97
1
خصيب
98
1
خصيف
98
1
خلبل
98
1
الدال
دجين
99
1
دينار
99
1
داود
99-100
4
دهشم
101
1
دلهم
101
1
درست
101
1
دراج
102
1
الذال
ليس فيه شيئ
الراء
راشد
103
1
روح
103-104
5
رواد
104
1
رفدة
105
1
ربيع
105-106
5
رشيد
106
1
رشدين
106-107
2
ركين
107
2
ربيعة
107
1
رباح
108
2
رؤبة
108
1
الزاي
زكريا
109-110
4
زنفال
110
1
زافر
110
1
زبير
110
1
زيد
111
3
زهير
111-112
2
زائدة
112
1
زمعة
112
1
زيادة
113
1
زياد
113-114
6
السين
سالم
115-116
5
سلمي
116
1
سلم
116-117
3
سلام
117
2
سلمة
118-119
5
سليم
119
2
سليمان
119-122
11
سيوف
122-123
4
سوار
124
1
سويد
124
3
السري
125
1
سنان
125
2
سعيد
125-129
16
سعد
130
13
سهيل
130-131
2
سهل
131
1
سكين
131
1
سدير
131
1
سفيان
132
1
الشين
شرجيل
133
1
شعبة
133
1
شريك
133
1
شملة
134
1
شبيب
134
1
شهر
134
1
الصاد
صالح
135-137
8
صلت
137
1
صلة
137
1
صاعد
138
1
صدقة
138-139
3
صغدي
139
1
الضاد
ضرار
141
1
ضحاك
141-142
3
الطاء
طارق
143
1
طلحة
143-144
3
طريف
144
2
الظاء
ليس فيه شيئ
العين
عبد الله
145-155
32
عبيد الله
155-156
5
عبد
156-170
50
عبيد
170-171
31
عبيدة
171
1
عباس
171
1
عباد
172-174
8
عتبة
174
1
عثمان
174-176
6
عيس
176-178
7
عنبسة
178
1
علي
178-180
6
علاء
180-181
3
عامر
181
1
عاصم
181-182
3
عدي
182
1
عويد
182
1
عقبة
183
1
عفير
183
1
عمرو
183-186
11
عمر
186-191
21
عمارة
192
1
عمران
192-193
3
عطاء
193
1
عطية
193
1
عكرمة
194
2
الغين
غالب
195
1
غياث
195
1
الفاء
فليح
197
1
فائد
197
1
فرات
197-198
2
فرقد
198
1
فرج
198
1
فضل
199
2
فضيل
199
1
القاف
قابوس
201
1
قاسم
201-202
3
قنان
202
1
قيس
202
1
قزعة
203
1
قطبة
203
1
الكاف
كدير
205
1
كوثر
205
1
كثير
205-207
6
كلثوم
207
1
اللام
ليث
209
1
الميم
محمد
211-223
42
مجالد
223
1
موسى
223-225
6
مروان
225
1
معلى
225-226
2
معاوية
226
1
مغيرة
226
1
مفضل
226
1
مهدي
227
1
مطرف
227
1
مطرح
227
1
مطر
227
1
مسلم
228
2
مسلمة
228
1
مسيب
228
1
مسور
229
1
منهال
229
1
مبارك
229
2
مثنى
230
1
منصور
230
1
مندل
230
1
منكدر
230
1
ميسرة
231
1
ميمون
231
1
ميناء
231
1
محرز
232
1
النون
ناصح
233
2
نعمان
233-234
2
نعيم
234
2
نجيح
235
1
نوح
235
1
نفيع
235
1
نوح
236
1
نصر
236
1
النضر
236-237
4
نهاس
237
1
نهشل
238
1
الواو
واصل
239
1
وازع
239
1
وليد
239-240
3
وهب
240
1
الهاء
هلال
241
2
هيشم
241-242
2
هذيل
242
1
هشام
242
2
هياج
243
1
هارون
243
1
لا
ليس فيه شيئ
الياء
يعقوب
245
2
يوسف
246-247
4
يونس
247
3
يحيى
248-253
20
يزيد
253-256
10
ياسين
256
1
يمان
257
1
                Keterangan tabel:
1)      Penulisan nama-nama rawi berdasarkan huruf hijaiyyah.
2)      Nama rawi laki-laki dan perempuan tidak dipisahkan dalam penyusunan.
3)      Terdapat tiga huruf yang padanya tidak tercantum nama rawi yang termasuk dalam golongan d}u‘afa>’ wa al matru>ki>n, yang kemudian diberi keterangan dengan; ليس فيه شيئ
4)      Terdapat 10 nama yang dilengkapi oleh Mat}bu>‘. Nama-nama tersebut adalah:
(a)    Ibra>him bin Yu>suf bin Ish}a>q bin Abi> Ish{a>q.
(b)   Usa>mah bin Zai>d al Lai>syi>.
(c)    Bah}ru bin Marra>r bin ‘Abd al Rah}man ibn Abi> Nakirah.
(d)   Bakr bin ‘Abd al La>h bin al Syaru>di> S{un‘a>ni>.
(e)    Hamma>d bin Abi> H{umai>d al A‘raj.
(f)     Di>na>r abu> Sa‘i>d ‘Àqi>s}i>.
(g)   Ziya>d bin Al Munz\ir Abu> al Ja>rud.
(h)   Ziya>d bin ‘Abd al La>h al Bakka>’i>.
(i)     Salamah bin al Fad}l
(j)     ‘Abba>d bin Kas\i>r Baki>r
5)      Terdapat 5 nama yang tercantum pada kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n yang merupakan tambahan dari Mat}bu>‘} Yang ditandai dengan keterangan berupa footnote. Adapun nama-nama tersebut adalah:
(a)    Isma>‘i>l bin Ibra>hi>m bin Muha>jir.
(b)   Azwar bin Ga>lib.
(c)    As}bag bin Nuba>tah.
(d)   Tamma>m bin Naji>h}.
(e)    H{a>ris} bin ‘Abd al La>h al A‘war.
6)      Terdapat 37 nama yang mendapatkan keterangan jarh} tambahan dari Mat}bu>‘}. Adapun nama-nama tersebut adalah:
(a)    Asy‘as\ bin Sa‘i>d al Sama>n.
(b)   Ah}mad bin ‘Abd al La>h al Ju>ba>ri> al Harwi>.
(c)    Bakr bin al Aswad.
(d)   Kha>lid bin al ‘Abd.
(e)    Kha>lid bin Mah}du>j.
(f)     Da>wud bin ‘Abd al Jabba>r.
(g)   Rau>h} bin Aslam Abu> H{a>tim.
(h)   Zakariyya> bin Manz\u>r.
(i)     Zai>d al ‘Amyu.
(j)      Zai>d bin H{ibba>n al Raqi>.
(k)   Salma bin Sa>lim.
(l)     Salamah Tamma>m.
(m) Sulai>ma>n bin Arqa>m
(n)   Sulai>ma>n bin ‘Amr al Nakh‘i>
(o)   Sulai>ma>n bin Sufya>n
(p)   Sulai>ma>n bin Yusai>r
(q)   Sulai>ma>n Abu> Ada>m
(r)     Sulai>ma>n bin Abu> Sulai>ma>n
(s)    ‘Abd al Lah bin Muslim bin Harmazah
(t)     ‘Abd al Lah bin Busyra Sya>mi>
(u)   ‘Abd al Rah}man bin Gasyi>l
(v)   ‘Abd al Rah}man bin S|a>bit bin S|au>ba>n
(w) ‘Abd al Rah}man bin Ma>lik bin Magu>l
(x)   ‘Abd al Rah}man bin Abu> Bakar al Mali>ki>
(y)   ‘Abd al Wah}id bin Qai>s
(z)    ‘Utbah} bin Abu> H{aki>m
(aa)‘I<sa bin Qirt}a>s
(bb)           ‘Ali> bin ‘A<s}im
(cc)‘Ali> bin al H{azawwar
(dd)           ‘Amru> bin Jumai>‘
(ee)Muh}ammad bin H{asan al S{un‘ani>
(ff)  Mu>sa bin ‘Ubai>dah
(gg)           Mu>sa bin Mut}ai>r
(hh)           Nu>h} bin abu> Maryam
b.            Bab tentang nama yang menggunakan kuniyah diletakkan setelah nama-nama yang tidak menggunakan kuniyah dengan metode penyusunan yang juga berdasarkan huruf hijaiyah dan tidak memisahkan nama perempuan maupun laki-laki. Jumlah rawi yang ditulis dengan kuniyahnya sebanyak 22.
c.             Lafaz\-lafaz\ yang digunakan dalam memberikan keterangan jarh} pada nama-nama yang tercantum dalam kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n ada 13, yaitu:
1)       ضعيف
2)       متروك الحديث
3)       ليس با لقوي
4)       منكر الحديث
5)       ليس بذاك القوي
6)       ليس بثقة
7)    ليس به بأس
8)       مضطرب الحديث
9)       ليس بشيئ
10)    كذاب
11)    تغير
12)    لا يعجبني حديثه
13)    يعرف و ينكر
2.      Setelah meneliti kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n, maka penulis dapat mencantumkan 19 mas}a>dir yang digunakan oleh pen-tah}qiq dalam kitab tersebut, yaitu:
a.       Ta>ri>kh Bagda>d
b.      Al Ta>ri>kh al S{agi>r
c.       Al Ta>ri>kh al Kabi>r
d.      Tadri>b al Ra>wi> fi> Syarh} Taqri>b al Nawa>wi>
e.       Taqri>b al Tahz\i>b
f.        Al Taqyi>d wa al I><d}a>h{ Syarh} Muqaddamah ibn al S{ala>h
g.      Tahz\i>b al Tahz\i>b
h.      Tahz\i>b al Kama>l fi> Asma>’ al Rija>l
i.        Al Jarh} wa al Ta‘di>l
j.        Khula>s}ah Tahz\i>b Tahz\i>b al Kama>l fi> asma>’ al Rija>l
k.      Fath} al Mugi>s\ bisyarh} Alfiyah al H{adi>s\
l.        Al Ka>syif fi> Ma‘rifah man lahu Riwa>yah fi> al Kutub al Sittah
m.    Kaysf al Z|unu>n
n.      Al Kuni> wa al Asma>’
o.      Lisa>n al Mi>z\a>n
p.      }Al Majruh}i>n min al Muh}addis\i>n wa al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n
q.      Mu~~‘jam al Bulda>n
r.        Al Mugni> fi> al D{u‘afa>’
s.       Mi>z\a>n al I‘tida>l fi> Naqd al Rija>l
3.      Penilaian ulama terhadap kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n
Setelah melakukan penelitian, peneliti tidak menemukan adanya pendapat yang memberikan penilaian terhadap kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n, namun dalam kitab itu sendiri, peneliti menemukan riwayat dari Al-Nasa>’i> yang> mengatakan bahwa beliau tidak memasukkan dalam kitabnya nama rawi kecuali semua ahli rijal telah menilai bahwa hadisnya tertinggal.[23]
4.      Kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n berdasarkan pengamatan penulis termasuk kitab tara>jum yang memiliki keunggulan:
a.       Kitab tersebut membedakan bab yang menggunakan nama asli dan kuniyah, sehingga dapat memudahkan dalam mencari nama rawi.
b.      Mengkhusus merangkum nama para rawi yang dinilai lemah dan tertinggal hadisnya.
c.       Sebagian besar disebutkan nama kampungnya sehingga bisa menghindarkan dari kesalahan orang yang dimaksud ketika ingin merujuk sebuah nama pada kitab tersebut.
d.      Menjelaskan rawi yang sempat berubah sifatnya, misalnya karena mulai pikun. Seperti yang tercantum pada halaman 45:
إبراهيم بن يزيد الخوزي: متروك الحديث, مكي, كان ينزل شعب الخوز
Serta dengan keterbatasan, yaitu:
a.       Tidak diberikannnya alasan berupa penjelasan terhadap penilaian jarh} yang diberikan penulis terhadap para rawi.
b.      Tidak membedakan nama laki-laki dan perempuan, sehingga menghendaki pembaca untuk lebih teliti dan mencermati saat mencari nama rawi.



BAB III
KESIMPULAN
1.      Nama lengkap pengarang kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n adalah Abu> ‘Abd al Rah}man Ah}mad bin ‘Ali> bin Syu‘aib bin Suna>n bin Bah}ri al Nasa>’i>, yang lahir di Nasa’.
2.      Kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n karya Al Nasa>’i> ditah}qi>q oleh Markaz al Khudama>t wa al Ibh}a>s\ al S|aqafiyyah yang dipimpim oleh Kama>l Yu>suf al H{u>t. Diterbitkan pertama kali di Libanon-Beirut, pada tahun 1405 H/1985 M oleh Muassasah al Kutu>b al S|aqa>fiyyah.
3.      Kitab Al D{u‘afa>’ wa al Matru>ki>n disusun dalam bentuk mu‘jam. Penulisan nama-nama rawi berdasarkan huruf hijaiyyah. Nama rawi laki-laki dan perempuan tidak dipisahkan dalam penyusunan.



DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Arifuddin. Metodologi Pemahaman Hadis. Makassar: Alauddin Press, 2013.
Danarta, Agung. Perempuan Periwayat Hadis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.
Farid, Ah}mad. 60 Biografi Ulama Salaf. Kairo: Da>r al Akidah, 2005.
H}usain, Abu Muhammad Mah}mu>d Ibn Ah}mad Ibn Mu>sa Ibn Ah}mad Ibn. Maga>ni al- Akhya>r. t.d.
Ismail, M. Syuhudi. Cara Praktis Mencari Hadis. Jakarta: Bulan Bintang, 1999.
‘Itr, Nur al Din. Manhaj al Naqd fi> ‘Ulu>m al H{adi>s\. Beirut: Da>r al Fikr, 1979.
Al-Jau>zi>, Jama>l al Di>n abu> al Farj ‘Abd al Rah}man bin ‘Ali> Muh}ammad. Masyi>khah Ibn al Jau>zi>. Beirut: Da>r al Garbi> al Islami>, 2006.
Khon, Abdul Majid. Ulumul Hadis. Jakarta: Amzah, 2012.
Al-Khulka>n, Ibn. Wafaya>h al A‘ya>n wa Anba>’ Abna>’ al Zama>n. t.d.
Al-Ma>liki>, ‘Ali> bin ‘Abd al Sala>m bin ‘Ali> Abu> H{asan al Tusu>li>. Ajwabah al Tusu>li> ‘an masa>’il al Ami>r ‘Abd al Qa>dir fi> al Jiha>d. Beirut: Da>r al Garb al Islami>, 1996.
Al-Madani>, Yu>suf bin Muh}ammad al Dakhi>l al Najdi> s\umm. Sua>la>t al Tirmiz\i> li al Bukha>ri> H{aula Ah}a>di>s\ fi> Ja>mi‘ al Tirmiz\i>. Madi>nah al Munawwarah: ‘Ama>dah al Bah}s\ al ‘Ilm bi al Ja>mi‘ah al Islamiyah, 2003.\
Al-Mara>kisyi, ‘Àbd al Wa>h}id bin ‘Ali> al Tami>mi>. Al Mu‘jib fi> Talkhi>s} Akhba>r al Magrib min Ladunn Fath} al Andalus ila> A>khiri As}ri al Muwah}h}idi>n. Beirut: Al Maktabah al As}riyyah, 2006.  
Al-Mizzi>, Jamaluddi>n Abi al-Hajja>j Yusuf. Tahzi>b al-Kama>l li al-Mizzi>. Beirut: Mu’assasah al-Risalah, 1406.
Mu>sa, Yusuf bin Ilya>n bin. Mu‘jam al Mat}bu>‘a>h al ‘Arabiyyah wa al Ma‘rubah. Mas}ra: Mat}bu‘ah al Sirki>s, 1928. 
Al-Nasa>’i>, Abu> ‘Abd al Rah}man Ah}mad bin ‘Ali> bin Syu‘aib bin Suna>n bin Bah}ri. al D}u‘afa>’ wa al Matru>ki>n. Beirut: Muassasah al Kutu>b al S|aqafiyyah, 114.
………….>, Abu> ‘Abd al Rah}man Ah}mad bin ‘Ali> bin Syu‘aib bin Suna>n bin Bah}ri. ‘Amal al Yau>m wa al Lai>lah. Beirut: Da>r al Kutub al Islamiyyah, 1408. 
…………,-Nasa>’i>, Abu> ‘Abd al-Rah}man Ah}mad bin ‘Ali> bin Syu‘aib bin Suna>n bin Bah}ri. Al Suna>n al Kubra>. Beirut: Muassasah al Risa>lah, 2001.
Al-Nawawi>, Abu> Zakariyya Muh}yi al Di>n Yah}ya bin Syarif. Al Az\ka>r li al Nawawi>. Jaffa>n wa al Ija>bi>: Da>r Ibn H{azm li al T{aba>‘ah wa al Nasyr, 2004.
S{a>lah}, Abu> Amr Usman ibn ‘Abd al Rah}man Ibn. Ulumul Hadis. Madinah: Maktabah al Ilmiyah, 1972. 
Al-S{iddieqi>, Hasbi. Pokok-pokok Ilmu Dira>yah Hadis. Jakarta: Bulan Bintang, 1987.





[1]Arifuddin Ahmad, Metodologi Pemahaman Hadis, (Makassar: Alauddin Press, 2013), h. 1.
[2]Agung Danarta, Perempuan Periwayat Hadis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 67.
[3]Kata rawi dalam bahasa Arab berasal dari kata riwa>yah yang berarti memindahkan dan menukilkan. Lihat Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, (Jakarta: Amzah, 2012), h. 114.
[4]Jama>l al Di>n abu> al Farj ‘Abd al Rah}man bin ‘Ali> Muh}ammad al Jau>zi>, Masyi>khah Ibn al Jau>zi>, Jilid I (Cet. III; Beirut: Da>r al Garbi> al Islami>, 2006), h. 127. Lihat Yu>suf bin Muh}ammad al Dakhi>l al Najdi> s\umm al Madani>, Sua>la>t al Tirmiz\i> li al Bukha>ri> H{aula Ah}a>di>s\ fi> Ja>mi‘ al Tirmiz\i>, (Madi>nah al Munawwarah: ‘Ama>dah al Bah}s\ al ‘Ilm bi al Ja>mi‘ah al Islamiyah, 2003), h. 994.\
[5]Abu> ‘Abd al Rah}man Ah}mad bin ‘Ali> bin Syu‘aib bin Suna>n bin Bah}ri al Nasa>’i>, al D}u‘afa>’ wa al Matru>ki>n, (Beirut: Muassasah al Kutu>b al S|aqafiyyah, 114), h. 7. Lihat ‘Àbd al Wa>h}id bin ‘Ali> al Tami>mi> al Mara>kisyi, Al Mu‘jib fi> Talkhi>s} Akhba>r al Magrib min Ladunn Fath} al Andalus ila> A>khiri As}ri al Muwah}h}idi>n, (Beirut: Al Maktabah al As}riyyah, 2006), h. 203.  
[6]M. Syuhudi Ismail, Cara Praktis Mencari Hadis, (Cet. II; Jakarta: Bulan Bintang, 1999), h. 9.
[7]Ibn al Khulka>n, Wafaya>h al A‘ya>n wa Anba>’ Abna>’ al Zama>n, Juz I, (t.d.), h. 23. Lihat Yusuf bin Ilya>n bin Mu>sa, Mu‘jam al Mat}bu>‘a>h al ‘Arabiyyah wa al Ma‘rubah, (Mas}ra: Mat}bu‘ah al Sirki>s, 1928), h. 1851. 
[8]Ah}mad Farid, 60 Biografi Ulama Salaf, (Cet. I; Kairo: Da>r al Akidah, 2005), h. 577.
[9]Abu> ‘Abd al Rah}man Ah}mad bin ‘Ali> bin Syu‘aib bin Suna>n bin Bah}ri al Nasa>’i>, ‘Amal al Yau>m wa al Lai>lah, (Beirut: Da>r al Kutub al Islamiyyah, 1408), h. 11. 
[10]Abu> ‘Abd al Rah}man Ah}mad bin ‘Ali> bin Syu‘aib bin Suna>n bin Bah}ri al Nasa>’i>, al D}u‘afa>’ wa al Matru>ki>n, h. 8.
[11]‘Ali> bin ‘Abd al Sala>m bin ‘Ali> Abu> H{asan al Tusu>li> al Ma>liki>, Ajwabah al Tusu>li> ‘an masa>’il al Ami>r ‘Abd al Qa>dir fi> al Jiha>d, (Beirut: Da>r al Garb al Islami>, 1996), h. 397. Lihat Abu> Zakariyya Muh}yi al Di>n Yah}ya bin Syarif al Nawawi>, Al Az\ka>r li al Nawawi>, (Jaffa>n wa al Ija>bi>: Da>r Ibn H{azm li al T{aba>‘ah wa al Nasyr, 2004), h. 15.
[12]Abu> ‘Abd al Rah}man Ah}mad bin ‘Ali> bin Syu‘aib bin Suna>n bin Bah}ri al Nasa>’i>, ‘Amal al Yau>m wa al Lai>lah, h. 11.
[13]Abu> ‘Abd al Rah}man Ah}mad bin ‘Ali> bin Syu‘aib bin Suna>n bin Bah}ri al Nasa>’i>, ‘Amal al Yau>m wa al Lai>lah, h. 12.
[14] Jamaluddi>n Abi al-Hajja>j Yusuf al-Mizzi>, Tahzi>b al-Kama>l li al-Mizzi>,  jilid. I, (cet. IV; Beirut: Mu’assasah al-Risalah, 1406 H/1985 M), h. 328-329.
[15]Abu> ‘Abd al Rah}man Ah}mad bin ‘Ali> bin Syu‘aib bin Suna>n bin Bah}ri al Nasa>’i>, ‘Amal al Yau>m wa al Lai>lah, h. 12.
[16]Abu> ‘Abd al-Rah}man Ah}mad bin ‘Ali> bin Syu‘aib bin Suna>n bin Bah}ri al Nasa>’i>, Al Suna>n al Kubra>, (Beirut: Muassasah al Risa>lah, 2001), h. 17.
[17]Abu> ‘Abd al Rah}man Ah}mad bin ‘Ali> bin Syu‘aib bin Suna>n bin Bah}ri al Nasa>’i>, Al Suna>n al Kubra>, h. 17-21.
[18]Abu Muhammad Mah}mu>d Ibn Ah}mad Ibn Mu>sa Ibn Ah}mad Ibn H}usain, Maga>ni al- Akhya>rJilid I, (t.d.) h. 21
[19]Al-Mizzy, Tahzib al-Kama>l, Jilid I, h. 153-155.
[20]Abu> ‘Abd al Rah}man Ah}mad bin ‘Ali> bin Syu‘aib bin Suna>n bin Bah}ri al Nasa>’i>, al D}u‘afa>’ wa al Matru>ki>n, h. 3-4.
[21]D{u‘afa>’ adalah isim fa‘il dari d{a‘i>f yang menurut bahasa adalah lemah; lawan dari kuat. Dan menurut istilah adalah hilang salah satu syaratnya dari dari syarat-syarat hadis yang maqbul. Lihat Nur al Din Itr, Manhaj al Naqd fi> ‘Ulu>m al H{adi>s\, (Beirut: Da>r al Fikr, 1979), h. 286. Lihat juga Abu> Amr Usman ibn ‘Abd al Rah}man Ibnu S{a>lah}, Ulumul Hadis, (Madinah: Maktabah al Ilmiyah, 1972), h. 37. 
[22]Matru>ki>n adalah isim fa‘il dari matruk yang berarti ditinggalkan; tidak dipedulikan. Lihat Hasbi al S{iddieqi>, Pokok-pokok Ilmu Dira>yah Hadis, (Cet. VII; Jakarta: Bulan Bintang, 1987), h. 262. 
[23]Abu> ‘Abd al Rah}man Ah}mad bin ‘Ali> bin Syu‘aib bin Suna>n bin Bah}ri al Nasa>’i>, al D}u‘afa>’ wa al Matru>ki>n, h. 11.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Translate

Pengikut

 
back to top